Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pulau Jawa menyumbang kontribusi terbesar dalam struktur perekonomian Indonesia pada triwulan II 2022.
Kontribusi Pulau Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai lebih dari 50 persen.
“Kontribusi (Pulau Jawa) terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 56,55 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 5 Agustus 2022.
Kemudian diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,03 persen.
Pulau Kalimantan juga menyumbang kobtribusi terbesar di urutan ketiga sebesar 9,09 persen.
Lalu, Pulau Sulawesi 7,09 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara 2,73 persen; dan Pulau Maluku serta Papua 2,51 persen.
Adapun penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2022 ketimbang periode yang sama tahun lalu terlihat di semua kelompok pulau.
Pulau Maluku dan Papua kembali mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi sebesar 13,01 persen.
Selanjutnya diikuti Pulau Sulawesi sebesar 6,47 persen; Pulau Jawa tumbuh sebesar 5,66 persen; Pulau Sumatera sebesar 4,95 persen; Pulau Kalimantan sebesar 4,25 persen; dan terakhir Pulau Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 3,94 persen.
BPS mengumumkan perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen secara tahunan pada triwulan II 2022.
Persentase pertumbuhan itu didapat dari kenaikan nilai produk domestik bruto atas dasar harga berlaku (PDB ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) Indonesia pada kuartal itu dibandingkan perolehan pada kuartal II 2021.
“Bila dibandingkan triwulan II 2021 atau secara yoy, tumbuh sebesar 5,44 persen,” ujar Margo.
Dia menuturkan nilai PDB ADHB pada mencapai Rp 4.919,9 triliun dan PDB ADHK sebesar Rp 2.923,7 triliun pada triwulan II 2022.
Sedangkan nilai PDB ADHB pada kuartal II tahun lalu sebesar Rp 2.772,9 triliun dan PDB ADHB Rp 4.176,4 triliun.
Dengan demikian, pertumbuhan Indonesia pada triwulan II 2022 bila dibandingkan triwulan I 2022 atau Q to Q tumbuh 3,72 persen.
Lalu secara komulatif, bila dibandingkan dengan semester I 2021 atau C to C, pertumbuhannya sebesar 5,23 persen.
“Tren pertumbuhan ekonomi secara year on year ini meningkat secara persisten.
Ini terus berlanjut makin meningkat,” ujarnya.
HENDARTYO HANGGI Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.